Rabu, 30 Maret 2016

Riview Teknologi Dalam FIlm Avatar



Syuting dengan Kamera Terbanyak

Mampu jadi film paling banyak ditonton sepanjang masa. Rahasianya?

                Film Avatar memang fenomenal! Film garapan sutradara terkenal James Cameron ini bukan Cuma berhasil meraup penonton terbanyak di seluruh dunia saat ini, tapi juga bikin orang kagum dengan kecanggihan pembuatannya. Intinya, film yang dirilis akhir tahun 2009 itu sangat mengesankan. Nah, mau tahu apa saja rahasia teknologi di balik pembuatan film yang naskahnya sudah disiapkan sejak tahun 1994 tersebut? Intip, yuk!

NetApp

Server ini punya peran sangat penting dalam penggarapan Avatar. WETA Digital menggunakan mesin penyimpanan data online komputer ini karena mampu menyimpan data animasi CGI dan visual effect dalam jumlah yang sangat besar. Hingga RAM 104 Terrabytes dan mampu menjalankan renderfarm sampai 40 ribu CPU Core. Hingga gambar animasi beresolusi tinggi bisa dikerjakan lebih detil dan lebih cepat, tentunya.

CGI

Computer Generated Imagery adalah proses pengerjaan gambar baik itu animasi maupun spesial efek yang dikerjakan dengan komputer berteknologi canggih. Sehingga hasil kerjanya terlihat halus, serta bisa menyatu dengan potongan gambar lain dalam sebuah film.

WETA Digital

WETA Digital Adalah perusahaan digital visual efek yang berkantor pusat di Wellington, Selandia Baru. Perusahan ini mampu menyediakan segala fasilitas komputer yang canggih, karyawan yang berpengalaman, serta perlengkapan yang memuaskan untuk keperluan visual effect dalam film Avatar. Salah seorang pemiliknya adalah produser dan sutradara terkenal Peter Jackson.

3D Fusion Camera

Selain kamera Virtual, James Cameron juga punya kamera jenis baru yang canggih, namanya Fusion 3D Camera. Artinya sih hanya Fusion Camera, namun James Cameron memodifikasi kamera tersebut hingga menghasilkan teknologi 3D Fusion Camera. Dengan begitu, kamera bukan hanya mampu menangkap adegan dengan kualitas gambar beresolusi tinggi, tapi juga format 3D makin detil. 3D Fusion Camera ini terdiri dari 2 kamera yang digabung menjadi satu. Kamera ini bisa dibawa kemana-mana oleh Cameron saat syuting sedang berlangsung. Cara kerja kamera 3D sama dengan cara kerja mata manusia, kawan! Jadi sudut pandang lensa bisa didekatkan untuk fokus ke obyek yang dekat dan begitu juga sebaliknya. Hasilnya, gambar jadi lebih nyata!

Syuting Canggih Dengan Sensor

Kegiatan syuting film Avatar boleh dibilang canggih, lho! Suku Na’vi dalam film Avatar enggak dibuat begitu aja lewat efek komputer. Gerakan yang dilakukan suku Na’vi ini benar-benar dilakukan oleh aktor yang terlibat di filmnya. Para aktor melakukan adegan yang direkam oleh 140 kamera digital, kawan! Aktor juga dipasangi banyak kamera yang sangat sensitif di tubuhnya, sehingga mampu menangkap gerakan aktor sedetil mungkin, termasuk memakai kamera kecil yang diletakan di kepala untuk bisa merekam berbagai ekspresi wajah dan gerakan di muka. Alhasil, ekspresi muka para aktor akan terlihat sama dengan ekspresi suku Na’vi. Saat beradegan tidur pun, Sam Worthington yang jadi pemeran Jake Sully tetap memakai kamera tersebut. Hal ini dilakukan tentunya untuk mendapatkan ekspresi muka Na’vi yang lebih maksimal. Kamera itu kemudian akan mengirimkan data yang terekam ke komputer pusat. Karena direkam dengan banyak kamera, alhasil sudut pengambilan gambar pun jadi banyak.

Cameron bisa melihat semua bagian yang direkam menggunakan kamera virtual. Dari alat canggih ini dia memilih sudut pandang gambar yang disukai. Serunya lagi, saat aktor sedang melakukan adegannya, pada saat yang bersamaan di dalam layar kamera virtual Cameron justru sudah terlihat suku Na’vi yang sedang melakukan adegan.

Video
https://www.youtube.com/watch?v=vIqInOKBy_U

Sumber
http://walkingmagazines.blogspot.co.id/2012/06/bongkar-teknologi-film-avatar.html

 Kelomkpok :

Febry Yanto Pranata L (53413385)

Mahendra Bayu P        (59413990)

Nurul Amalia               (56413705)

Syahrizal A                  (58413735)

Tafdilla S M                 (58413784)


Review Teknologi PlayStation VR



PlayStation VR adalah salah satu gadget yang berkualitas untuk menikmati VR. Perangkat yang sebelumnya bernama Project Morpheus ini merupakan headset virtual reality pertama Sony yang dirancang khusus untuk menyajikan pengalaman game berbeda dari sebelumnya. Mengacu dari Deputy President of Sony Computer Entertainment Japan Asia Hiroyuki Oda, GameStart 2015 menjadi gameshow pertama di Asia Tenggara yang kedatangan PlayStation VR.

PlayStation VR memiliki wujud yang tak berbeda jauh dengan headset virtual reality lainnnya. Cara mengenakannya pun hampir sama, yakni dengan memasangkannya di kepala. Anda bisa mengatur pengikat kepala sesuai dengan tingkat kenyamanan. Lalu bagaimana dengan pengguna yang mengenakan kacamata? Tidak seperti ketika menggunakan Oculus Rift. Anda tidak harus melepaskan kacamata terlebih dahulu ketika akan menggunakan PlayStation VR. Bahkan, perangkat ini mampu menampung kacamata dengan ukuran yang cukup besar sekalipun.

PLayStation VR memiliki spesifikasi berupa layar OLED 5,7 inch dengan resolusi 1920xRGBx1080, refresh rate 120 Hz, field of view 100 derajat, serta sensor accelerometer dan gyroscope dengan sensor ini maka memungkinkan kita dapat menggerakan tampilan pada game virtual. Sebagai tambahan, perangkat ini juga dilengkapi dengan port HDMI dan USB sehingga kita bias menyabungkan controller ke port yang sudah di sediakan..

Dalam menjalankan game, PlayStation VR mengandalkan PlayStation 4 dan PlayStation Camera untuk beberapa judul game. Meski begitu, PlayStation VR memiliki sebuah kotak eksternal yang dinamakan PU (Processing Unit). Bekerja layaknya kartu grafis dan sound card, PU akan memproses semua 'pekerjaan berat', semisal memproduksi gambar yang memiliki latensi rendah hingga audio dalam bentuk 3D.

Tidak seperti Oculus Rift dan HTC Vive, PlayStation VR tidak membutuhkan PC dengan spesifikasi yang tinggi. Untuk menjalankan PlayStation VR yang dibutuhkan hanya PlayStation 4. Meski demikian, Anda nyatanya juga membutuhkan PlayStation Camera dan PlayStation Move (untuk beberapa judul game).

PlayStation VR telah mendukung head tracking, controller tracking, dan mobility tracking. Headset pun bisa dipakai sebagai layar kedua untuk bermain game non-VR ataupun menonton film.
 

Spesifikasi Headset:

            Resolusi: 1920cRGB x 1080
            Refresh Rate: 120 Hz, 90 Hz
            Bidang Pandang: Sekitar 100 derajat
            Sensor: Accelerometer, gyroscope, PlayStation Eye tracking system
            Koneksi: HDMI + USB
            Audio: 3D audio
            Input: PlayStation Move, kontroler DualShock 4
            Platform: PlayStation 4


Berikut daftar ke-30 game PS VR yang ditawarkan Sony:

1. Call of Duty: Ghost
2. Tottemo E. Mahjong
3. Basement Crawl
4. Contrast
5. Warframe
6. Battlefield 4
7. FIFA 14
8. Need for Speed: Rival
9. NBA Live 14
10. Trime 2: Complete Story
11. Doki-Doki Universe
12. Escape Plan
13. Awesomenauts Assemble!
14. Flow
15. Flower
16. Killzone: Shadow Fall
17. KNACK
18. RESOGUN
19. Sound Shapes
20. THE PLAYROOM
21. DC Universe Online
22. Putty Squad
23. NBA 2K14
24. Dynasty Warriors 8 with Xtreme Legends
25. Assassin’s Creed IV: Black Flag
26. Just Dance 2014
27. Injustice: Gods Among US
28. LEGO MARVEL SUPER HEROES
29. Super Motherload
30. Blacklight: Retribution

Video : https://www.youtube.com/watch?v=bGKxR01YH3E

Sumber : http://inet.detik.com/read/2015/09/25/164455/3028288/654/duel-virtual-reality-oculus-rift-vs-playstation-vr
                 http://inet.detik.com/read/2015/09/16/143816/3020450/654/project-morpheus-sony-ganti-nama-jadi-playstation-vr 
      https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.techradar.com/reviews/gaming/playstation-vr-1235379/review&prev=search



Kelomkpok :
Febry Yanto Pranata L (53413385)
Mahendra Bayu P        (59413990)
Nurul Amalia               (56413705)
Syahrizal A                  (58413735)
Tafdilla S M                 (58413784)